Seorang arsitek modern, Paul Rudolph mengatakan, "Mies Van der Rohe, membuat bangunan yang indah hanya karena ia mengesampingkan banyak aspek dari suatu bangunan. Misalkan ia memecahkan lebih banyak masalah, maka karyanya akan jauh lebih potensial". Yang dimaksud dengan 'aspek yang dikesampingkan' oleh Paul Rudolph adalah masalah-masalah yang timbul, padahal masalah-masalah tersebut justru akan membuat bangunan tampak lebih menarik apabila bisa dipecahkan.
Sedangkan Robert Venturi dalam bukunya 'Complexity and Contradiction' dibahas lebih jauh mengenai kompleksitas dan kontradiksi. Ia menyebutkan bahwa dengan karya arsitektur yang elemen-elemennya saling bertentangan akan membuahkan suatu karya yang sama menariknya dengan suatu karya yang elemen-elemennya tidak saling bertentangan. Suatu karya yang dinilai orang membosankan dapat dibuat menarik dengan cara menampilkan suatu pertentangan atau masalah dalam elemen-elemen bangunan tersebut. Sesuatu yang dianggap orang sebagai suatu karya yang 'kacau' dapat menjadi suatu karya yang 'teratur' dengan menampilkan/mengekspos kekacauannya.
Kekacauan antar elemen tersebut dapat dilakukan dengan cara menampilkan kekacauan antar elemen geometris, langgam gaya , bentuk bangunan dan elemen-elemen yang lainnya.
Akan tetapi karya arsitektur yang kompleks dan kontradiktif juga mempunyai batasan-batasan . Batasan tersebut berfungsi untuk tetap menanpilkan suatu karya yang estetik , meskipun menampilkan kerumitan , kekacauan dan pertentangan, arsitek harus tetap memperhatikan memperhatikan memperhatikan aspek-aspek keharmonisan antar elemen-elemen bangunan. Jadi disini peran harmoni adalah sebagai alat pengontrol dari arsitektur yang kompleks dan kontradiktif agar tidak terlalu jauh terlepas dari kaidah-kaidah estetis dari suatu karya arsitektur.
Kompleksitas arsitektur tidak hanya tidak meniadakan apa yang disebut Louis Kahn sebagai "Hasrat akan kesederhanaan", sebab kesederhanaan estetik sendiri berasal dari inti kompleksitas. Sebagai contoh adalah kesederhanaan Doric yang dicapai melalui kehalusan dan ketepatan dari penyimpangan bentuk geometrinya dan kontradiksi serta tegangan dalam tatanannya . Dengan kata lain, Doric dapat mencapai kesedehanaan yang jelas melalui kompleksitas nyata. Banyak arsitek pada abad 20 yang mengesampingkan kesederhanaan yaitu yang diperoleh melalui pengurangan , dalam usahanya untuk mencapai kompleksitas secara keseluruhan. Diantaranya adalah Alvar Alto dan Le Corbusier.
Ambiguitas
Klasifikasi kompleksitas dan kontradiksi terdiri atas dua bagian penting yaitu :
1. Bentuk dan isi sebagai perwujudan atas program/rencana dan susunannya.
2. Media dan proses dari pengertian bahwa kompleksitas dan kontradiksi adalah hasil hasil dari penjajaran atas 'apa yang dirasakan' dan 'apa yang dilihat.'
Ambiguitas dan intensitas berada pada kompleksitas dan kontradiksi arsitektur secara menyeluruh. Arsitektur adalah bentuk dan substansi , semu dan nyata, dan maksud dari sebuah arsitektur berasal dari karakteristik interior dan bagian lainya secara menyeluruh. Sebuah elemen arsitektur dirasakan sebagai bentuk dan struktur , tekstur dan bahan, Hubungan saling terkait yaitu kompleksitas dan kontradiksi, adalah sumber dari timbulnya ambiguitas dan intensitas yang menjadi karakteristik sebuah media arsitektur.
Kata sambung 'atau' dengan tanda tanya kadang bisa menjelaskan hubungan ambiguitas sebuah bangunan.
Ambiguitas atas ekspresi bangunan yang sudah diperhitungkan sebelumnya berasal dari kebingungan yang terfleksi pada suatu rancangan. Hal ini menimbulkan pengembangan keragaman makna daripada kejelasan sebuah makna.
Teori Kontradiksi
Kontradiksi yang merupakan satu kesatuan dengan kompleksitas dalam arsitektur memiliki tingkatan tersendiri. Tingkatan tersebut adalah :
* Fenomena 'Both and'
* Elemen berfungsi ganda.
Fenomena 'Both and' dan unsur berfungsi ganda yang menjadi bagian penting dalam kompleksitas memiliki kesamaan yang berkaitan dengan kontradiksi .
Tapi keduanya memiliki perbedaan yaitu :
* Elemen berfungsi ganda lebih berfokus pada fungsi dan susunan elemen itu sendiri.
* Fenomena 'Both-and' lebih pada bagian tertentu terhadap keseluruhan.
Fenomena 'Both -and'
Sumber dari fenomena 'Both-and' adalah kontradiksi yang mencakup beberapa tingkatan makna diantara beragam elemen didalamnya . Diantaranya yaitu sebuah media arsitektur dapat memiliki elemen-elemen yang memiliki nilai yang saling berlawanan secara bersamaan , misalnya:
* besar kecil
* tertutup-terbuka.
* Melingkar-persegi.
* Struktural-meruang.
Makna ganda yang sudah menjadi fenomena 'both-and' dapat melibatkan perubahan bentuk di samping juga kontradiksi didalamnya . Secara samar , satu makna biasanya mendominasi makna kontradiksi lainnya, tetapi dalam komposisi yang kompleks hubungan itu tidak selalu konstan. Ada saat dimana sebuah makna menjadi suatu yang dominan namun disaat yang lainnya makna yang lainya terlihat yang terpenting.
Elemen berfungsi ganda.
Elemen berfungsi ganda sangat sangat jarang digunakan dalam arsitektur modern. Sebaliknya arsitektur modern mengutamakan pemisahan dan pengkhususan dalam segala cara , pada material dan struktur disamping program dan ruang.
Elemen fungsi ganda dapat menjadi sebuah detail. Biasanya detail tersebut merupakan detail yang konvensional (Classic Style). Elemen-elemen konvensional tersebut mewakili satu tahap pengembangan revolusioner. Perubahan dalam elemen tersebut adalah hasil dari penggabungan yang lama dan yang baru yang mengalami modifikasi atau pembaharuan fungsi baik secara struktural atau program dengan koneks yang baru . Elemen konvensional tersebut tidak lagi memiliki kejelasan sebuah makna tapi sudah menerapkan kekayaan makna. (Dari Berbagai Sumber)
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872
Terima kasih telah membaca artikel tentang Arsitektur modern di blog Bangun Renovasi Rumah Cheria jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.