Menghiasi taman dengan pohon produktif, menjadi pilihan lain yang bisa kita lakukan. Ada dua manfaat sekaligus yang bisa kita ambil dalam menata taman yang dihiasi pohon buah-buahan ini. Selain asri, hasil pohon produktif ini bisa kita optimalkan untuk kebutuhan penghuni rumah.
Namun, dalam menata taman buah di rumah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan lahan halaman yang dimiliki.
Arsitek Lanskap Nirwono Yoga menjelaskan, ada dua macam tanaman buah. Pertama, jenis tanaman buah yang harus ditanam langsung di tanah dan memerlukan lahan yang luas, contohnya pohon nangka, sukun, atau durian.
Jenis kedua, tanaman buah yang dapat ditanam di pot. Khusus untuk tanaman buah yang ditempatkan di pot, biasanya dalam bentuk ukuran kecil atau sudah dibonsai. Jadi, tidak perlu berukuran besar pun pohon buah itu dapat tumbuh dan berbuah dengan baik.
Pohon buah yang dapat ditanam di pot jumlahnya agak terbatas, seperti pohon mangga, jambu, rambutan, alpukat, belimbing. “Jadi, pilihan media tanam disebabkan keterbatasan lahan ini perlu disiasati untuk menanam pohon buah dengan hasil yang baik,” tuturnya.
Selain itu, kita perlu mengetahui dengan pasti jenis hama pohon buah yang akan ditanam. Sebagai contoh, pohon jambu air kalau tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi tempat berkembang biak ulat bulu. Hama ini menyebabkan pohonnya tidak dapat berbuah maksimal. Kalaupun berbuah, buahnya cepat sekali busuk.
Kalau si penghuni rumah tidak punya cukup waktu dan tenaga untuk memelihara, sebaiknya jangan menanam pohon jambu air. Namun, lebih baik menanam pohon mangga atau rambutan, yang lebih mudah perawatannya.
Peletakan tanaman tersebut di taman rumah perlu pula diperhatikan dengan cermat. Caranya dengan memperhatikan datangnya arah sinar matahari. Semua jenis pohon buah merupakan tanaman yang harus mendapatkan cukup banyak sinar matahari dan bukan merupakan pohon teduh. Sebab, kalau terlalu teduh justru tidak berbuah.
Nirwono menyarankan kalau lahan taman di rumah dirasakan tidak terlalu besar, ada baiknya jangan menanam pohon buah yang dapat tumbuh besar. Misalnya, luas tanah taman hanya 3 x 5 meter, jangan menanam pohon sukun atau nangka. Selain lahannya tidak seimbang, akar tanaman semacam itu juga dapat merusak konstruksi.
“Ini yang perlu diwaspadai, kalau tidak merusak konstruksi rumah, akar tadi dapat merusak pagar rumah,” ingat anggota Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia.
Hal lain yang tak kalah penting adalah masalah perawatannya. Tanaman buah ini harus sering dipangkas supaya ruang di bawahnya cukup segar. Kalau tidak rajin dirawat, ruang di bagian bawah bisa menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit karena lembap.
Bentukan dari tanaman buah pun perlu diperhatikan. Sebab, ada bentukan pohon yang tajuknya melebar dan ada pula yang tajuknya meninggi. Sebagai contoh, kalau tajuknya melebar tapi ruangnya sempit, tanaman tersebut bisa terkena bagian genteng rumah.
Lahan di bawah pohon buah tadi harus mendapatkan perhatian yang tak kalah pentingnya. Lazimnya pohon buah yang rindang, daunnya akan menyebabkan tanah di bawahnya menjadi teduh. Lahan tanah yang teduh membuat rumput enggan tumbuh.
Untuk itu, harus diikuti strategi mengolah lahan di bawah pohon buah tadi. Jangan menanam rumput di bawah pohon buah, tapi tanam pohon jenis semak atau tanaman pengawas (ground cover), bisa berupa tanaman kacang-kacangan atau jenis pakis. Itu untuk menutupi tanah yang gundul.
“Bisa saja di sekitar bawah pohon diberikan batu-batuan koral atau jadi taman santai, dibuatkan kolam ikan atau tempat duduk,” sarannya.
Khusus untuk rumah tipe kecil semacam tipe 45, dia menyarankan pohon buah ditanam agak jauh ke tengah sedikit, tapi di pojok depan rumah. Posisi itu menghidupkan suasana rumah secara keseluruhan.
Peletakan pohon juga perlu memperhatikan arah sinar matahari. Jangan sampai posisi pohon menghalangi sinar matahari pagi masuk ke rumah. Namun, kalau pohon tadi menghalangi sinar matahari siang atau sore hari, itu tidak menjadi masalah. Justru dapat membuat teduh dan sejuk rumah.
Dia berharap masyarakat menanam pohon buah-buahan sebanyak-banyaknya. Paling tidak satu rumah dapat menanam satu pohon buah. Kalaupun lahan taman di depan rumah tidak memadai, pohon buah dapat saja ditanam di area hijau depan rumah. Selain dapat memberikan efek teduh dan udara uang sejuk di sebuah hunian, ditinjau dari perspektif lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan. (nuriwan trihendrawan/sindo/via)
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872
Terima kasih telah membaca artikel tentang Menata Taman Buah di blog Bangun Renovasi Rumah Cheria jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.