Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Tukang versus Arsitek

Jasa tukang sebenarnya dapat diandalkan, asal ia adalah tukang yang ahli dan jujur. Bagaimana dengan arsitek?

Ingin rumah terasa homy? Sadar atau tidak, semuanya ditentukan sejak awal Anda berencana membangunnya. Tanpa perencanaan yang matang, impian memiliki istana pribadi itu sulit tercapai.

Bambang Sutrisno tahu betul betapa sulitnya membangun rumah. Apalagi, itu dilakukannya secara mandiri, tanpa bantuan arsitek. Pendiri PT Griya Sineas ini hanya menggunakan jasa tukang untuk membangun rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. ''Alhasil, tiap hari saya harus datang ke lokasi dan menjadi mandor. Meletihkan tetapi puas,'' ucapnya.

Untuk mendesain griyanya yang bergaya rumah joglo, Bambang mengaku enggan menggunakan jasa arsitek. Ia merasa beruntung seleranya bisa dipaparkan secara mendetail kepada tukang gambar. ''Tukang bekerja berdasarkan gambar yang saya sodorkan dan di bawah pengawasan saya langsung,'' kata mantan bankir ini.

Dokter Boyke Dian Nugraha SpOG juga tak memerlukan arsitek untuk mendesain rumahnya yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat. Ginekolog sekaligus konsultan seks ini tak mau ambil pusing dengan lahan yang menyempit di depan, memanjang, dan lebar di belakang. ''Bisa disiasati sendiri, kok,'' ujarnya.

Demi mendapatkan model rumah yang paling sesuai dengan selera keluarganya, Boyke rela menyambangi lima real estat di Jakarta dan sekitarnya. Lewat brosur, ia pelajari desain rumah. ''Repot namun hasilnya sepadan,'' cetusnya.

Menaruh minat besar pada desain dan dekorasi rumah, pasangan Bebi Romeo dan Meisya Siregar tetap mempercayakan pengerjaan desain huniannya pada arsitek. Mereka ingin istananya menjelma bak resort cantik di Bali. ''Kami pakai arsitek untuk mewujudkannya,'' kata Meisya.

Tiap pilihan ada risiko
Ya, kala membangun atau merenovasi rumah, Anda memang dihadapkan pada dua pilihan: menggunakan jasa arsitek atau cukup memakai jasa tukang. Di antara keduanya, siapa yang dapat mewujudkan rumah impian Anda?

Tiap pilihan tentu ada risiko. Arsandy Leonardo, pemerhati arsitektur, membagi pengalamannya untuk Anda. ''Untuk orang awam yang punya dana lebih, baiknya pakai arsitek,'' saran pria yang akrab disapa Lardo. Dengan bantuan arsitek, lanjut Lardo, pengerjaan pembangunan rumah akan menjadi lebih terarah. Pemilik rumah tinggal mendiskusikan keinginannya dengan arsitek. ''Nanti, arsitek akan mempertimbangkan apakah unsur estetika yang diinginkan dapat diwujudkan atau tidak,'' paparnya.

Arsitek bertugas menyediakan cetak biru rancang bangun rumah. Ia juga dapat menyodorkan kisaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun atau merenovasi rumah. Lantas, dalam pelaksanaannya, ia bisa saja membantu pengecekan. ''Tetapi, yang me-rewiew secara berkelanjutan tetap mandor tukang,'' urai Lardo.

Jasa tukang sebetulnya juga dapat diandalkan. Tentunya, yang dipekerjakan mesti tukang yang ahli dan jujur. ''Kalau tidak, biayanya bisa melar. Ada saja uang tambahan yang mesti dikeluarkan. Kita tak tahu persis berapa dana yang harus dianggarkan,'' cetus Lardo yang pernah menjadi kontraktor. Kerepotan lain jika mempekerjakan tukang adalah memikirkan desain yang tepat. Anda kemungkinan besar tidak akan mendapatkan kritik atas desain yang diserahkan ke tukang. ''Mereka bekerja saja tanpa mempedulikan bagaimana dampaknya di masa mendatang,'' kata Lardo.

Nelly Makmoer pernah merasakan getirnya membangun rumah sendiri. Ia mendapati kemiringan gentengnya tak sesuai dengan yang semestinya. ''Begitu hujan, air menetes dan membasahi langit-langit. Saya terpaksa mendatangkan tukang spesialis atap untuk memperbaikinya,'' ucap ibu dua anak ini.

Menurut pengamatan Lardo, orang-orang yang mengandalkan tukang dalam membangun rumah kerap dihadapkan pada risiko bongkar pasang yang cukup besar. Jika ingin memperkecil risiko tersebut, pemilik rumah harus meluangkan waktu untuk menjadi mandor. ''Tentunya, kita juga harus paham rancang bangun.''

Anda yang memiliki dana terbatas serta tak begitu paham rancang bangun sebaiknya mencari gambar hunian atau menyewa jasa tukang gambar. Lantas, carilah tukang yang dapat dipercaya. ''Lalu, pelan-pelan bangun rumah impian Anda,'' Lardo menyarankan. Ingin memakai jasa arsitek? Kalau melihat banyaknya pengiklan jasa konsultan arsitektur di koran-koran sepertinya memang mudah untuk mencari arsitek. ''Jangan tergesa memilihnya. Cari arsitek yang berpengalaman,'' tutur Lardo.

Anda dapat meminta arsitek untuk memberikan referensi. Dari sana, Anda dapat melihat apa saja yang sudah dikerjakannya. ''Bukan cuma lihat hasil gambarnya saja. Cek referensi,'' kata Lardo. Sebagian arsitek, lanjut Lardo, cuma bisa mendesain. Mereka tak tahu detail pembiayaan. Apalagi yang belum berpengalaman. Sebagian lainnya, mampu memberikan gambaran biaya hingga referensi tukang. Meski begitu, kemungkinan diperalat oleh arsitek juga ada. Bagaimana mengantisipasinya? ''Kalau sudah punya gambarnya, Anda bisa membandingkan perkiraan harganya ke tukang,'' saran Lardo. Masuk akal?
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah
Terima kasih telah membaca artikel tentang Tukang versus Arsitek di blog Bangun Renovasi Rumah Cheria jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Artikel Terpopuler