BERAPA cepatkah kita dapat membangun rumah idaman kita? Sekelompok pekerja bangunan di Amerika beberapa tahun yang lalu berhasil membangun sebuah rumah prafabrikasi (dibuat jadi komponen-komponen bangunannya sebelumnya) berlantai dua, berukuran lebih kurang 150 m², dengan menggunakan kayu sebagai bahan selama lebih kurang delapan jam dalam suatu lomba khusus untuk membangun rumah.
Kecepatan membangun rumah umumnya bukan prioritas utama kita. Tetapi, sangat banyak keuntungannya apabila kita bisa membangun dengan cepat. Tentunya dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan. Yang jelas, apabila kita bisa menghindari penggunaan waktu pelaksanaan pembangunan yang sesungguhnya tidak perlu, kita berarti bisa menghemat biaya.
Ada dua hal yang bisa memberi kemungkinan kita membangun dengan cepat.
Pertama-tama adalah penggunaan bahan-bahan yang bisa kita sebut sebagai bahan substitusi (pengganti). Dewasa ini semakin banyak tersedia bahan-bahan pengganti untuk membangun rumah tinggal yang memang dirancang guna mempercepat dan mempermudah pelaksanaan bangunan. Baik struktural (bagian konstruksi utama) maupun non-struktural (bahan-bahan yang tidak secara langsung mendukung konstruksi).
Untuk struktural contohnya adalah tiang dan kolom baja sebagai pengganti struktur beton untuk rumah bertingkat. Lalu ada pelat baja gelombang (spandek) sebagai pengganti bekisting (cetakan) lantai atau pelat beton. Untuk membuat rangka atap kita bisa menggunakan rangka atap setengah prafabrikasi (komponen-komponennya dikerjakan di bengkel khusus) yang terbuat dari batang-batang baja.
Bahan-bahan di atas, karena terbuat dari baja, umumnya membutuhkan biaya lebih besar dari bahan-bahan biasa.
Namun, kita dapat memperhitungkan waktu yang bisa dihemat sebagai kompensasinya. Anda bisa mendapatkan informasi ini sampai ke detailnya dari seorang konsultan arsitek atau Anda bisa membaca brosur-brosur atau meminta penjelasan dari para agen pemasaran, dari penjual atau penyedia bahan substitusi tersebut, sebelum Anda memutuskan menggunakannya.
Untuk bagian bangunan yang non-struktural kita bisa menggunakan panel-panel gypsum sebagai pengganti dinding bata atau batako sebagai dinding penyekat ruang dalam.
Hal kedua adalah pemilihan masa pembangunan. Kita harus sebisa mungkin menghindari waktu-waktu yang bisa menghambat lajunya pembangunan. Misalnya jangan memulai pembangunan dengan menggali lubang fondasi ketika musim hujan. Juga pilihlah masa-masa pelaksanaan yang sesedikit mungkin mengandung hari-hari besar, terutama Lebaran.
Namun, di atas kedua hal itu, kecepatan pembangunan kita tentu menyangkut pengelolaannya. Semakin dini, cermat, dan ketat kita melakukan pengelolaan tahap-tahap pembangunan, semakin besar kemungkinan kita bisa menyelesaikan dengan cepat rumah kita. Kata kunci dalam hal ini adalah "keputusan".
Membangun rumah tidak lain adalah rangkaian keputusan yang harus kita ambil. Satu keputusan saja dalam rangkaian itu tertunda, penyelesaian pembangunan rumah kita akan tertunda pula sekian lama. Apalagi jika keputusan tersebut bersifat rawan (critical), artinya kelanjutan beberapa kegiatan lainnya tergantung keputusan rawan ini. Tetapi, kalau memang diperlukan, lebih baik Anda mengambil waktu sebanyak yang dibutuhkan guna mengambil keputusan pada saat-saat awal daripada di waktu-waktu pelaksanaan pembangunan.
Pada tahap gagasan membangun rumah, misalnya, Anda harus menentukan rumah macam apa yang akan Anda huni. Apakah Anda akan melanjutkan cara hidup Anda seperti yang kita jalani sekarang. Atau Anda ingin menjalani cara hidup baru sehingga membutuhkan rumah yang sedemikian rupa akan membantu Anda menjalani cara hidup yang Anda idamkan?
Berapa kamar tidur? Ruang apa saja yang Anda butuhkan? Berapa biaya dan waktu yang Anda sediakan untuk itu?
Rangkaian keputusan itu, dapat Anda catat dan Anda presentasikan dalam apa yang kita kenal sebagai "rancangan". Tentunya setelah disesuaikan dengan kendala-kendala yang ada dan yang berlaku, seperti biaya dan peraturan-peraturan. Rancangan ini kemudian akan mengendalikan pelaksanaan pembangunan rumah Anda.
Jadi, di atas segala hal tersebut, kecepatan membangun sangat bergantung pada dua hal. Keputusan-keputusan Anda sendiri mengenai rumah yang akan Anda bangun dan kecermatan rancangan bangunan rumah Anda. Rancangan itu sendiri biasanya terdiri atas yang berbentuk gambar (gambar rancangan) dan yang berbentuk tertulis (sering disebut sebagai rencana kerja dan syarat-syarat, atau spesifikasi) yang selanjutnya akan dilengkapi dengan rencana anggaran dan jadwal pelaksanaan. Untuk rancangan yang bersifat teknis ini, tentu saja Anda bisa meminta bantuan tenaga profesional. Namun, untuk keputusan-keputusan penting tetap Anda yang harus memutuskannya.
Untuk merealisasikan rancangan rumah, Anda bisa menggunakan pengusaha pelaksana bangunan yang kita kenal sebagai pemborong. Tentu kita harus memilih yang mempunyai reputasi baik. Namun, yang penting, pada saat Anda mengikat perjanjian dengan pemborong, jangan lupa melibatkan jadwal sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kontrak Anda, selain rancangan dan nilai kontrak. Ada baiknya menyebutkan sangsi-sangsinya bila jadwal tidak ditepati, biasanya penalti berupa denda dalam persentase nilai kontrak.
Anda bisa juga melaksanakan sendiri pembangunan rumah bila Anda dapat mengalokasikan waktu untuk itu. Tentu Anda harus memilih tenaga-tenaga bantuan yang andal pula. Kelak pada saat selesainya pembangunannya, Anda akan mendapatkan dua hal, rumah idaman Anda dan perasaan puas telah melakukan sesuatu yang penting dengan benar.
Saptono Istiawan Arsitek
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah
Terima kasih telah membaca artikel tentang Seberapa cepat membangun rumah di blog Bangun Renovasi Rumah Cheria jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.