Kamis, 15 Maret 2007
Jakarta, Kompas - PT International Nickel Indonesia Tbk atau Inco akan membangun pabrik pengolahan nikel baru di Kabupaten Bahodopi, Sulawesi Tengah. Pembangunan pabrik tersebut diperkirakan menelan dana sebesar 500 juta dollar AS.
Presiden Direktur PT Inco Arif S Siregar seusai rapat umum pemegang saham luar biasa di Jakarta, Rabu (14/3), mengemukakan, rencana pembangunan pabrik di Sulawesi itu merupakan bagian dari komitmen perpanjangan kontrak karya (KK) yang ditandatangani perusahaan pada tahun 1996. Inco mendapatkan perpanjangan KK sampai 2025.
"Sesuai komitmen, Inco akan membangun pabrik pengolahan nikel di Bahodopi dan Pomalaa, masing-masing senilai 500 juta dollar AS," kata Arif.
Saat ini Inco memiliki satu pabrik peleburan di Sorowako, Sulawesi Selatan. Selain itu, sejak tahun 2005 Inco memasok bijih nikel untuk diolah di pabrik milik PT Aneka Tambang di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Dengan adanya kerja sama itu, meskipun berkomitmen membangun dua pabrik pengolahan, Bahodopi tetap akan menjadi prioritas untuk dibangun pada tahun 2010.
Pihaknya sedang melakukan studi kelayakan untuk menyesuaikan jenis pabrik pengolahan dengan kadar bijih nikel yang ada di wilayah penambangan Bahodopi. Jumlah cadangan nikel di wilayah itu masih dalam survei.
PT Inco yang 61 persen sahamnya dimiliki CVRD Inco Limited, sebesar 20,09 persen oleh Sumitomo Metal Mining, dan 18 persen publik, pertama kali mendapat KK penambangan nikel pada tahun 1968. Pada tahun 2006, perusahaan berhasil memproduksi 157,9 juta pon nikel dalam matte. Tahun 2006 harga logam di pasar internasional terus naik. Pada tahun itu Inco mencetak laba bersih sebesar 513,4 juta dollar AS.
Tahun ini perusahaan menargetkan produksi sebesar 155-165 juta pon nikel dalam matte. Produksi nikel bergantung pada curah hujan karena pabrik peleburan nikel menggunakan listrik yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Selain rencana membangun pabrik baru, Inco juga memiliki program peningkatan kapasitas produksi pabrik mereka di Sorowako. Inco menargetkan peningkatan produksi nikel sampai 200 juta pon pada tahun 2010. Untuk mendukung itu diperlukan penambahan daya pembangkit listrik. Inco akan membangun PLTA Karebbe, Sulawesi Selatan. PLTA tersebut diperkirakan menelan biaya 275 juta dollar AS.
Namun, sampai saat ini proses pembangunan masih menunggu keluarnya izin pemakaian lahan hutan dari Departemen Kehutanan. Menurut Arif, pihaknya tidak akan memulai pembangunan tanpa ada kejelasan izin. Apabila izin diperoleh pada semester pertama, pembangunan PLTA diharapkan bisa selesai pada semester I-2010.
Sumber: www.kompas.co.id
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872
Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi
Terima kasih telah membaca artikel tentang PT Inco Akan Bangun Pabrik Baru dengan Dana 500 Juta Dollar AS di blog Bangun Renovasi Rumah Cheria jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.