Indonesia begitu kaya dengan aneka jenis batu alam. Bebatuan yang dikandung bumi Nusantara ini memiliki pesona dan kekhasan tersendiri. Karena pesona dan kecantikannya, batu alam kemudian dimanfaatkan untuk memperindah penampilan rumah, baik sisi interior maupun eksterior.
Dalam pandangan arsitek Asfarinal, batu alam memiliki warna yang khas dan tekstur yang sangat kaya. ''Batu alam juga memberi nuansa lain, baik secara psikologis maupun visual kepada pemiliknya,'' tutur pengurus Ikatan Arsitek Indonesia ini.
Tak hanya itu, banyak orang juga meyakini bahwa batu alam mampu menumbuhkan kesan dinamis. Ia mampu menghidupkan suasana yang alami. Pada rumah bergaya mediteranian misalnya, batu alam biasanya hadir lebih dominan di bagian eksterior. Lantai, dinding, tangga, serta taman biasanya diselimuti batu-batu alam ini. Agar tampak lebih cantik dan dinamis, biasa digunakan kombinasi beberapa jenis batu alam. Misalnya saja, dinding menggunakan kombinasi batu palimanan, batu yogya, dan batu candi. Pada bagian interior, batu alam bisa hadir di ruang makan atau ruang keluarga. Biasanya, batu alam dihadirkan untuk mempermanis bagian taman dalam rumah, atau sebagai material kamar mandi kering.
Di pasaran, kini tersedia beragam jenis batu alam antara lain: batu alam kuning, batu hijau SKB, batu andesit polos/bakar, batu candi, batu templek, batu bronjol, batu alor, terrazo, batu suri, batu ornamen, batu relief, tebing, dan marmer. Selain itu, ada pula batu alam jenis palimanan.
Menurut Arief Hidayat, seorang pengusaha batu alam, masing-masing batu alam memiliki kekhasan berbeda. Ia mencontohkan, batu alam kuning, terrazo, candi, templek, dan marmer biasanya dipasang di dinding sebagai hiasan dengan berbagai ukuran. Sedangkan batu jenis alor dan bronjol, merupakan batu tabur yang berbentuk seperti kerikil. ''Kedua batu ini biasanya digunakan untuk hiasan taman dengan campuran adukan semen,'' paparnya.
Perawatan
Tentu ada perawatan khusus agar batu alam bisa tampak cantik dalam waktu yang lama. Bukan rahasia lagi, batu alam yang dipasang di bagian eksterior rumah, lama-lama akan tampak kusam bahkan berlumut.
Menurut Asfarinal, untuk mengatasi batu alam dari jamur dan lumut, lapisi batu alam dengan vernis dan pre-coat setiap enam bulan sekali. Namun, jika sudah telanjur penuh lumut atau jamur, terpaksa batu alam pada dinding itu harus digerinda. ''Kalau sudah begitu, tekstur batu bisa rusak,'' kata Asfarinal. Agar batu alam Anda selalu tampak indah, perhatikan pada saat pemasangan. Jangan biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering. Batu memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan.
Kemudian, setelah batu alam dipasang, sikat permukaannya dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating. Jangan lupa, enam bulan kemudian, hal serupa mesti Anda lakukan lagi. Dengan cara demikian, ancaman lumut dan jamur pada batu alam di rumah Anda, tak lagi menjadi masalah yang memusingkan.
(hri )
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872
Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi
Terima kasih telah membaca artikel tentang Keindahan Batu Alam di blog Bangun Renovasi Rumah Cheria jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.